Andi Iwan Minta Pembangunan Rusun ASN Kabupaten Bogor Tidak Lagi Mundur
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI meninjau Rusun ASN di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021). Foto: Hira/Man
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras meminta agar proses perencanaan pembangunan rusun ASN yang dikelola Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa valid, sehingga dalam penyelesaiannya tidak lagi mundur dari target. Diketahui, pembangunan Rusun ASN tersebut telah mengalami beberapa kali adendum dari rencana awal.
“Karena (target) ini berpengaruh, baik dari sisi waktu maupun dari sisi anggaran. Selain daripada itu, tentu jangka waktu pelaksanaan kita harapkan dapat diselesaikan sesuai kontrak kerja walaupun telah dilakukan adendum perpanjangan waktu di dalamnya,” ujar Andi Iwan usai memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI meninjau Rusun ASN di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/11/2021).
Andi Iwan menjelaskan, meski progres pembangunan saat ini kurang 9 persen, namun pekerjaan finishing tentu tetap membutuhkan waktu, mengingat ini adalah masalah kerapian, estetika, dan lainnya. Dirinya menyarankan jika hal tersebut dikerjakan secara simultan,yakni dikerjakan secara bersamaan pada semua sektor akan menjadi solusi yang tepat sehingga target 4 minggu dapat tercapai.
“Tentu beberapa anggota ada yang pesimis dengan angka itu tapi kami akan terus mensupport dan memberi dorongan kepada Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan (KemenPUPR) supaya target waktu penyelesaian yang tinggal 4 minggu ini dapat betul-betul dicapai,” lanjut politisi Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu.
Andi Iwan mengingatkan, meski nantinya nilai anggaran pada pembangunan rusun tersebut berada pada penawaran terendah, jangan sampai mengurangi kualitas pekerjaan yang ada. Hadirnya Komisi V DPR RI untuk melaksanakan fungsi pengawasan menjadi alasan, untuk melihat apakah rusun yang direncanakan sesuai dengan kualitas yang diharapkan atau tidak.
“Ya tentu prosesnya dilakukan dengan kualitas yang memadai. Sebagai field project tentu kita menginginkan hal itu (selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik). Itu menjadi standar bagi seluruh pekerjaan rusun di seluruh Indonesia, bukan saja hanya ASN, tapi untuk semua kalangan ya,” imbuh Politisi dapil Sulawesi Selatan II ini.
Di akhir, Andi Iwan juga berharap pengelolaan Rusun ASN ini ke depannya harus betul-betul sesuai dengan maksud dan tujuan awal. Jangan sampai rusun yang diperuntukkan untuk ASN diisi oleh orang orang yang bukan ASN dan lain sebagainya sehingga rusun tersebut dapat memberikan manfaat kepada komunitas-komunitas yang disiapkan. (hal/sf)